Apakah dalam suatu sesi Hipnoterapi
selalu perlu dilakukan pencarian ke akar permasalahan? Jawabannya dapat
“ya” atau “tidak”, sangat tergantung dari “gaya” setiap Hipnoterapis.
Sebagian
Hipnoterapis dan juga terapis yang berbasiskan metode NLP memandang
bahwa tidak perlu “mengutak-atik” masa lalu. Mereka menganggap manusia
adalah mahluk dinamis, dimana suatu peristiwa akan mempengaruhi pohon
perilaku berikutnya. Misalkan seseorang yang sangat taat beragama, jika
tiba-tiba suatu suatu saat mengalami perisitiwa yang sangat dahsyat yang
dianggapnya merupakan bagian dari “ketidak-adilan” Tuhan, maka
berikutnya ia dapat saja mendadak menjadi seorang Atheis. Dengan logika
sederhana ini, maka jika saja seorang Hipnoterapis dapat memberikan
suatu sugesti yang memiliki kualitas seperti hal-nya peristiwa
traumatik, maka pohon perilaku berikutnya juga akan berubah. Berdasarkan
prinsip ini, maka persoalannya adalah bagaimana menyusun suatu sugesti
tertentu, sehingga dapat membelokkan seseorang ke arah perilaku baru
yang diinginkan.
Sebagian Hipnoterapi
lainnya menganggap bahwa tetap perlu dilakukan proses intervensi ke
masa lalu, dimana alasannya utamanya adalah segala hal hal yang terkait
dengan konflik yang “belum terselesaikan”, tetap akan mempengaruhi
perjalanan hidup seseorang, tepatnya memberikan pengaruh yang buruk,
walaupun mungkin dalam prakteknya seringkali beberapa peristiwa
trautmatik justru memunculkan energi motivasi yang sangat luar biasa.
Dalam pandangan Hipnoterapis pada kelompok ini, bagaimanapun juga jika
suatu peristiwa traumatik, terutama yang mengandung konflik dengan pihak
lain, jika dapat diselesaikan, maka akan menimbulkan dampak yang jauh
lebih positif secara keseluruhan.
Salah
satu metode Hipnoterapi yang dikenal dengan nama 5-PATH, bahkan
mensyaratkan suatu prosedur tetap, bahwa dalam suatu kasus sebaiknya
dicari akar permasalahan yang mungkin terkait dengan permasalahan yang
terjadi pada hari ini, dan dilakukan proses penyelesaian konflik,
sehingga sensitivitasnya tidak lagi mempengaruhi perjalanan kehidupan
seseorang. Akar permasalahan ini dikenal dengan nama ISE (Initial
Sensitizing Event) yang dicari melalui metode Age Regression, dan
biasanya berupa suatu peristiwa yang mengandung konflik antara Subyek
dengan pihak lainnya. Jika ISE telah diketemukan biasanya proses
penyelesaian konflik dilakukan melalui metode yang berbasiskan prinsip
Gestalt.
Hal yang perlu diperhatikan,
bahwa metode Hipnoterapi tidak menghilangkan suatu peristiwa yang telah
terjadi, melainkan melakukan pendamaian jika peristiwa tersebut
mengandung konflik, dan membingkai ulang peristiwa dimaksud agar Subyek
memperoleh pembelajaran yang berharga dari peristiwa tersebut. Prinsip
dasarnya adalah bahwa seluruh peristiwa, baik perisitiwa “baik” maupun
peristiwa “buruk”, keduanya akan melengkapi kekayaan spiritual
seseorang. Happy 082376177299
Tidak ada komentar:
Posting Komentar